BAB 27

1613 Words

Aku memelototi jam di handphoneku, sekuat tenaga mencoba mempertahankan mata agar tetap melek. Setiap kali mataku nyaris merem, aku segera mengambil segelas kopi panas yang ada di depanku walau sekarang udah dingin. Sesekali aku tampar-tampar pipiku dengan kedua tangan untuk membuatku terbangun, tidak tidur. Aku menutup mulut ketika rasa ngantuk luar biasa menyerang sehingga membuatku menguap lebar berulang-ulang. Aku lihat lagi jam di handphoneku. “Masih kurang lima menit lagi,” gumamku. Aku mencoba berdiri dari meja belajar dan melakukan olahraga kecil untuk merenggangkan otot-otot leher dan pinggangku yang terasa pegal. Aku menyingkirkan tujuh gelas kopi yang udah kosong ke pinggir agar tidak mempersempit ruang gerakku di meja. Setelah itu aku merebahkan tubuhku di atas meja sembari m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD