Aku Rindu

3003 Words

Nadira itu manusia biasa. Ada keras kepalanya, ada masa - masa ia menyangkal perasaannya sendiri, dan ada waktu - waktu di mana ia menangis tanpa alasan yang benar - benar ia pahami. Tidak selalu karena sedih, tidak selalu karena bahagia, kadang hanya karena rindu yang datang diam - diam, tanpa izin. Seperti malam ini. Tiba - tiba saja dengan d**a sesak dan mata yang basah, ia menangis. Tangisnya bahkan membangunkan Clarissa yang tidur di sebelahnya. "Kak ... Kak," panggil Clarissa dengan suara parau dan setengah sadar, sambil menggoyang pelan tangan Nadira. Nadira membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, tapi ia bisa melihat bayangan Clarissa yang duduk di sebelahnya. Lampu utama kamar memang dipadamkan sebelum tidur, hanya tersisa cahaya temaram dari lampu kecil di sudut me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD