Gelisah

2422 Words

Tidak bisa tidur! Bian sudah berusaha, tapi tidak bisa. Pikirannya melayang pada satu hal, Bolehkah ia menghubungi Nadira malam ini? Sekaliii saja. Ia tahu kalau tidak mengabari, Nadira mungkin tidak akan menanyakan apa - apa. Tapi justru itu yang membuatnya bimbang. Ia tidak ingin terlihat seperti pria yang tiba - tiba datang lalu pergi tanpa jejak. “Aku yang mulai, aku juga yang harus bisa atur remnya,” gumamnya pelan. Akhirnya, ia meraih lagi ponsel dan mengetik singkat. Bian Nad, udah pulang? Pesan terkirim. Tidak ada emotikon, tidak ada tambahan kata - kata manis. Sesederhana mungkin. Bukan untuk membuka percakapan panjang, tapi sekadar tanda ia tidak hilang. Dia yakin Nadira sudah pulang, bahkan mungkin dia sudah tidur, sekarang sudah jam setengah dua belas malam disini, seme

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD