22

1531 Words

"Selain tetesan air, apa lagi yang hujan bawa dalam penglihatanmu?" Ariana tertegun, sebelum menjawab pertanyaan laki-laki yang kini mendekap dirinya dari belakang, "kenangan ya?" Ah- 'Ya,' Ariana ingin menjawab selugas itu, tapi kepalanya menggeleng lembut. "Perjuangan," bisik Ariana dengan suara tercekat di tenggorokan. "Perjuangan?" tanya Arsa mengulang jawaban dari Ariana. "Ya," sekali lagi Ariana menjawab sembari menganggukkan kepala, "Isyana lahir saat hujan badai. Malam itu aku berjuang sendirian setelah menggigil hebat. Pendarahan hampir saja merenggut harta terakhir yang aku miliki." Rengkuhan Arsa mengerat. Ia tak pernah berpikir jika sang istri harus berjuang begitu hebat dalam melahirkan putri mereka. "Maaf," lirih Arsa, "andai saja aku tahu sejak awal, mungkin kamu nggak h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD