Ariana terus mencoba mendorong tubuh Arsa. Demi Tuhan, ia tidak mau dilecehkan untuk kedua kalinya oleh orang yang sama. Terlebih laki-laki itu adalah tunangan dari mendiang saudara sepupunya sendiri. "Ayo Sayang, cium Babang sini. Bibirnya jangan ke kanan ke kiri ih. Susah ini Abang mau sun, Sayangku. Mamanya Isya yang cantik." Arsa terus meracau sembari memegangi pipi Ariana yang terus saja mencoba mengelak dari ciumannya. 'Astaga', Ariana bergidik ngeri. Ia tidak menyangka jika perangai Arsa cukup menjijikkan ketika mabuk. "Eh, aku bilang diem ya. Mau ena-ena ini!" kesal Arsa sedikit memberi bentakan dengan gaa bicaranya yang aduhai, menggelikan. Meski demikian tingkah laku unik Arsa ini tak lantas membuat takut Ariana sirna. "Tol.. Empphhh.." ucapan Ariana terpotong karena Arsa