“Apa?!” "Saya nggak harus mengulang kalimat tadi kan?" Astaga! Ariana menganga setelah pertanyaannya dibalas dengan pertanyaan yang lain oleh Arsa. "Intinya terserah kamu. Saya nggak kasih ijin siapa pun membawa putri saya pergi." "Saya ibunya!" sentak Ariana terbawa emosi. Sabar Ar! Kamu kalah kuasa dengan yang mulia dihadapan kamu ini Ariana. Sabar daripada Isyana dibawa pergi. "Saya tahu dan saya tidak peduli. Isyana putri saya juga. Ini rumah Isyana. Isyana hanya akan tinggal di sini. Kalau kamu ingin pulang, silahkan! Tanpa Isyana! Kalau ingin tinggal jangan banyak bertanya. Cukup diam dan tinggal!" Ariana menggelengkan kepala, tak percaya dengan rentetan kalimat yang Arsa ucapkan. Hatinya menjerit mengutuk ketidakberdayaan materi jika melawan. "Saya di kamar ini? Den