Tawa Bayu hampir meledak, tetapi sebisa mungkin dia tahan agar Hanna tidak semakin malu. "Ternyata Hanna enggak tidur, benar dugaanku, dia mendengar semua omonganku tadi." Bayu bicara dalam hati. "Ayo saya bantu berdiri." Bayu membantu Hanna berdiri dengan mengangkat tubuh Hanna dari depan. "Bisa jalan sendiri ke kamar mandi?" tanya pria itu agak khawatir karena Hanna baru saja terjatuh. "Bi-bisa, Tuan." Hanna melangkah perlahan menuju kamar mandi. "Ceroboh sekali aku, ya?" Hanna mengomeli dirinya sendiri. Bayu mengikuti langkah Hanna di belakangnya. Hanna masuk kamar mandi dan menutup pintu. Bayu menunggu di dekat pintu. "Kalau butuh bantuan apa aja, teriak aja dari dalam! Pintunya jangan dikunci!" "Iya, Tuan!" teriak Hanna dari luar kamar mandi. Tak lama kemudian, Hanna keluar