Pagi ini, suasana kantor Jiva tampak lebih cerah dari biasanya. Salwa, yang biasanya lebih banyak di toko kue, kali ini datang ke kantor Jiva dengan membawa sebuah tas berisi kotak makan siang. Dia sengaja membuatkan Jiva makan siang spesial— nasi goreng sederhana, dengan telur mata sapi di atasnya. Sebuah kejutan kecil yang dia harap bisa membuat Jiva tersenyum. Salwa tahu betul betapa sibuknya Jiva, dan seringkali dia melewatkan makan siang karena terlalu tenggelam dalam pekerjaannya.
Setibanya di kantor, Salwa langsung menuju ruang kerja Jiva. Di luar pintu kaca besar itu, dia melihat Jiva sedang duduk dengan serius di depan laptopnya, membahas sesuatu dengan beberapa rekan bisnis. Salwa menahan napas sejenak. Jiva memang selalu tampak begitu profesional, tetapi setiap kali Salwa melih
