Pingitan Penuh Godaan

1399 Words

Pingitan. Kata sederhana itu terdengar seperti vonis seumur hidup di telinga Jiva. Bukan karena dia tak setuju dengan adat. Bukan pula karena dia meremehkan prosesi sakral sebelum akad. Tapi karena pingitan berarti satu hal yang sangat menyiksa bagi Jiva— tidak bisa bertemu Salwa selama seminggu penuh. “Seminggu, Kak. Seminggu! Tujuh hari. Seratus enam puluh delapan jam. Sepuluh ribu delapan ratus delapan puluh menit!” Jiva berjalan mondar-mandir di ruang tamu rumah orang tuanya, rambut acak-acakan, celana training dan kaos longgar yang membuatnya nyaris tak dikenali sebagai pengacara terkenal. Jiavala yang duduk di sofa sambil menyeruput teh hanya melirik adiknya sekilas. “Wow, kamu bahkan sudah ngitung dalam menit. Dramanya udah level sinetron jam prime time.” “Aku serius,” keluh Jiv

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD