Menuju Reuni

1000 Words

Mobil hitam metalik berhenti tepat di depan rumah Bude Ulfa. Masih pagi, langit cerah dengan semburat jingga keemasan. Salwa berdiri di depan pagar, menggendong tas kecil, sementara Mbak Yanti mengintip dari balik jendela dengan mata nyengir lebar. “Sal... dia datang...” bisik Mbk Yanti penuh drama, seolah pangeran tampan turun dari kuda putih. Salwa merapikan kerudungnya gugup. Gamis biru sage yang dia kenakan tampak anggun, mengayun lembut tertiup angin pagi. Dia menarik napas dalam-dalam saat pintu mobil terbuka dan Jiva keluar. Setelan jas abu terang. Kemeja putih bersih. Tanpa dasi, tapi kancing atas dibuka sedikit, memberi kesan santai tapi tetap berkelas. Rambutnya ditata rapi, dan senyumnya— ya ampun, senyumnya seperti baru keluar dari iklan parfum mahal. “Pagi,” sapa Jiva, mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD