Reuni makin malam makin hangat. Obrolan sudah berpindah dari dosen killer ke cerita-cerita absurd selama perkuliahan dan kejadian lucu saat sidang skripsi. Musik akustik mengalun pelan dari sudut panggung kecil, membuat suasana makin syahdu. Salwa berdiri di dekat meja minuman, memegang segelas jus jeruk dengan kedua tangan. Sejak Karina pergi, suasana di sekitarnya berubah— justru makin ramai. “Aku tuh dari tadi penasaran, Mas Jiva datangnya sama siapa. Kirain bule!” celetuk seorang pria berkacamata tebal sambil menyapa Salwa. Yang lain ikut nimbrung. “Ini pasti istrinya ya, Mas? Duh, cocok banget. Adem liatnya.” Salwa terkikik kecil. “Saya bukan istrinya,” jawabnya pelan. Langsung suasana berubah jadi— gaduh. “Serius? Kamu bukan istrinya?! Masih single??” tanya pria lainnya sambil

