Vanilla sedang menemani sang Mama mertua membeli bahan untuk membuat kue karena nanti sang Mama mertua ingin membeli bahan-bahan kue. Dan dibelakang ada laki-laki tampan yang sudah menjadi suaminya sedang membawa trolly belanjaan milik Mamanya. Dan Vanilla tahu juga kalau dari tadi banyak wanita yang melirik kearah sang suami yang walaupun penampilannya kasual tapi tak bisa menutupi ketampanan yang dimilikinya.
"Ma masih lama gak belanjanya?" tanya Nicholas yang tak suka lama-lama belanja seperti ini.
"Sebentar lagi Nicho baru pulang lagipula kita juga belum lama ada disini jadi sabar dulu," jawab Alya yang masih mencari bahan kue yang dicari.
Nicholas hanya bisa menghela napas saja ketika sang Mama masih lama untuk belanja. Vanilla yang tahu jika sang suami tak suka jika harus menemani belanja seperti ini pun mendekat kearah sang suami.
"Kakak jangan kesal gitu nanti malah bikin Mama sedih. Anggap saja kakak berbakti sama orang tua karena selama ini kakak sibuk sama kerjaan kakak dan jarang menghabiskan waktu bersama dengan Mama jadi anggap saja hari ini ini kita menghabiskan waktu bersama dengan Mama," kata Vanilla mencoba memberikan pengertian kepada sang suami.
Nicholas yang tadinya mau marah pun akhirnya mereda ketika mendengar perkataan dari sang istri. Sang istri selalu saja bisa meredam amarahnya dan rasa kesalnya. Dan apa yang dikatakan sama sang istri benar adanya. Setelah ia mengambil alih rumah sakit memang Nicholas tak punya banyak waktu bersama dengan sang Mama. Walaupun ia sudah menikah dengan Vanilla dan Vanilla memang yang lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan sang Mama tapi mungkin Mama tetap menginginkan bisa menghabiskan waktu bersama dengan dirinya. Jadi Nicholas akan bertahan untuk menemani sang Mama belanja atau pergi kemanapun sang Mama inginkan.
Alya pun tetap fokus mencari bahan-bahan untuk membuat kue. Sedangkan Vanilla sendiri kembali menemani sang Mama mertua untuk mencari bahan-bahan untuk membuat kue. Nicholas pun akhirnya memilih untuk tak banyak komentar dan mengikuti kemanapun sang Mama pergi mencari bahan-bahan membuat kue.
"Mama senang bisa menghabiskan waktu sama putra Mama yang super sibuk walaupun cuma ke supermarket aja," sindir Alya kepada sang putra.
Saat ini mereka sedang berada di sebuah coffe shop yang ada tepat di samping supermarket untuk sekedar melepas dahaga.
"Bukannya aku gak mau menghabiskan waktu sama Mama tapi aku benar-benar sedang banyak pekerjaan Ma. Tapi setelah ini aku janji akan banyak menghabiskan waktu bersama dengan Mama. Atau mungkin nanti kita rencanakan buat liburan bersama setelah Mama kembali lagi ke Indonesia. Kita pergi yang dekat-dekat aja gimana Ma?" tanya Nicholas tiba-tiba.
"Ide yang bagus itu sayang. Sudah lama kita gak liburan sama-sama. Bahkan kalau gak salah setelah kalian menikah sepertinya belum pernah pergi bulan madu kan? Jadi gini aja nanti setelah Mama dan Papa kembali ke Indonesia kita harus segera liburan sama-sama. Gimana kalau kita pergi ke Bali aja? Disana kita punya villa kan jadi lebih enak jika kita tinggal disana. Gimana menurut kamu sayang?" tanya Alya kepada sang putra.
"Boleh aja Ma. Biar nanti Nicholas yang urus semuanya sambil Nicholas juga mau ambil cuti juga sekalian Nicho juga mau pergi bulan madu juga sama Vanilla," jawab Nicholas setuju dengan ide dari sang Mama.
"Ok Mama setuju. Vanilla sayang kamu mau ikut juga kan?" tanya Alya kepada sang menantu.
"Aku ikut aja Ma. Tapi aku baru saja bekerja apa mungkin aku bisa mengambil cuti rasanya gak enak kalau tiba-tiba mengajukan cuti juga," jawab Vanilla merasa tak nyaman.
"Sayang kamu gak usah memikirkan soal itu. Kamu gak lupa kan kalau bos kamu itu suami kamu sendiri jadi aku jamin jika cuti kamu pasti diperbolehkan. Selain itu tak ada yang berani melarang kamu untuk cuti juga," kata Nicholas dengan santainya.
"Tapi tetap aja rasanya kurang pantas aja. Lagipula gak ada yang tahu kalau kamu itu suami aku dan aku juga minta sama kamu buat memperlakukan aku dengan cara yang sama kan. Tapi nanti aku tetap mencoba untuk meminta izin di bagian HRD," jawab Vanilla tak mau kalah.
Vanilla tahu jika ia bekerja dengan suaminya tapi tetap saja ia merasa tak bisa sewenang-wenang untuk melakukan apapun yang diperintahkan oleh sang suami. Walaupun saat ini sang suami adalah bosnya tapi tetap saja ia harus tetap melakukan sesuai aturan yang berlaku biar tak ada yang tahu jika dirinya adalah istri dari Nicholas Haditama.
"Ya udah nanti kamu cuma bicarakan sama pihak HRD kalau kamu minta izin. Mama yakin kamu pasti diizinkan," kata Alya yang tak mau terjadi perdebatan diantara anak dan menantunya.
"Iya Ma," jawab Vanilla mengerti.
Setelah itu mereka pun kembali menikmati minuman yang dipesan sampai tak terduga ada seorang wanita yang mendatangi Vanilla.
"Kamu Vanilla kan?" tanya wanita itu langsung.
Vanilla yang merasa namanya dipanggil pun langsung melihat kearah orang yang memanggilnya. Dan ketika ia melihat kearah orang itu ia terlihat kaget dengan sosok wanita yang sepertinya Vanilla kenal. Dan setelah ia lihat-lihat lagi ternyata wanita itu adalah teman SMAnya dulu yang sering membully dirinya dan dia juga satu geng dengan sepupunya yang juga jahat dengan dirinya.
"Aku gak menyangka bisa bertemu dengan kamu disini. Dan sepertinya kehidupan kamu jauh lebih baik dari apa yang aku bayangkan. Aku pikir masa depan kamu akan suram atau mungkin akan hidup susah tapi sepertinya kamu terlihat seperti orang kaya sekarang. Dan ngomong-ngomong siapa laki-laki tampan ini? Apa dia kekasih kamu? Sepertinya kekasih kamu ini orang kaya sehingga bisa memberikan kehidupan yang baik juga kepada kamu? Dan kamu gak lupa sama aku kan?" tanya wanita itu lagi.
Vanilla benar-benar tak suka dengan kehadiran wanita yang ada dihadapannya itu. Karena gara-gara wanita itu kehidupannya selama di SMA bagaikan di neraka. Jadi tak heran jika Vanilla tak pernah mau membahas soal masa-masa SMA karena ia memiliki kenangan yang sangat buruk dengan orang-orang yang ada di SMA.
"Mau apa kamu Chika? Sepertinya tak ada yang harus dibicarakan dan kita sama-sama tahu jika kita tak punya hubungan yang baik-baik saja. Jadi lebih baik kita tidak usah ikut campur satu sama lain," jawab Vanilla dengan nada yang kesal.
Baik Nicholas dan juga Alya bingung dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Vanilla saat ini. Tak biasanya Vanilla terlihat kesal ketika bertemu dengan seseorang. Apakah wanita yang datang itu punya kenangan buruk dengan Vanilla?
"Well, mungkin kita tak punya hubungan yang tak baik tapi kamu tentu tak lupa kan jika aku punya banyak rahasia yang mungkin akan membuat kamu di depan kekasih kamu. Apa perlu aku ceritakan semuanya di depan kekasih kamu?" tanya Chika dengan ekspresi wajah yang benar-benar menyebalkan.
Wajah Vanilla langsung pucat pasi ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Chika. Tentu saja Vanilla tak pernah mau jika Nicholas bahkan mertuanya tahu tentang masa lalunya selama di SMA karena baginya rahasia yang dikatakan oleh Chika adalah aib bagi dirinya. Dan ia tak mau sampai sang suami merasa malu. Nicholas sendiri yang melihat situasi yang ada pun harus bertindak apalagi ketika melihat ekspresi wajah sang istri yang terlihat ketakutan.
"Apa maksud anda mengancam istri saya?" tanya Nicholas dengan nada yang marah.
Chika kaget ketika laki-laki yang ia anggap hanya kekasihnya Vanilla ternyata adalah suaminya Vanilla. Karena selama ini ia dan teman gengnya taruhan jika Vanilla tak pernah bisa mendapatkan kehidupan yang baik bahkan tak bisa mendapatkan laki-laki yang kaya bahkan tampan. Tapi semuanya salah besar karena Vanilla ternyata mendapatkan keduanya. Vanilla sendiri yang melihat situasi yang tak mendukung pun harus segera mengajak sang suami pergi dari sini.
"Kak lebih baik kita pergi dari sini. Kita tidak usah mengurusi orang itu," pinta Vanilla sambil menunjuk kearah Chika.
"Tapi sayang aku harus tahu kenapa dia mengancam kamu. Aku tak pernah terima jika ada yang mengancam istri aku," tolak Nicholas yang sudah tersulut emosi.
"Kak please...."
Memasang ekspresi yang memelas akhirnya Nicholas mau diajak pergi dari cafe itu karena ia tak tega melihat ekspresi dari sang istri yang benar-benar sudah begitu ketakutan. Hingga akhirnya ia membawa Vanilla pergi dari tempat itu. Sementara itu Chika yang dijuluki biang gosip pun langsung mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu kepada teman-teman di gengnya. Yang inti dari pesan itu Chika meminta untuk bertemu karena ada berita yang menggemparkan. Dan berita itu soal Vanilla pastinya.