Keyara melirik pigura besar yang berisi foto keluarga besarnya. Dia, suaminya dan keempat anaknya tampak tertawa bahagia. Itu foto beberapa bulan yang lalu. Keyara tak ingin kehilangan momen itu, Keyara ingin keluarganya baik-baik saja.
Kesetiaan laki-laki diuji saat dirinya memiliki banyak uang, ini yang sangat Keyara takutkan. Keyara sadar kalau dirinya sudah jarang perawatan. Jangankan perawatan, makan bisa jenak saja dia sudah bersyukur.
"Mama, masakannya gosong!" bisik Cia menepuk tangan mamanya. Keyara terkesiap, dengan segera wanita itu mematikan kompornya.
"Permisi kami datang!" teriak suara cempreng menggelegar.
Rex, Ray dan Rey berlari menuju dapur. Sudah menjadi kebiasaan mereka saat pulang sekolah akan menuju ke dapur. Keyara yang mendengar suara anaknya, lantas bingung
