Rumah Ibu ramai karena kedatangan Shaka sekeluarga. Bukan lamaran, melainkan silaturrahmi biasa. Meskipun Safana sudah menerima cincin Shaka, tetap saja mereka tidak mau terburu-buru. Lagipula masih ada proses pendekatan, persiapan, dan sebagainya. Apalagi Safana masih kuliah, setidaknya harus dipertimbangkan matang-matang dulu seperti apa langkah baiknya, baru memutuskan lanjut ke jenjang pernikahan. Bukan bermaksud menunda-nunda ibadah, tapi karena menikah memang tidak semudah itu. Ada pembiasan-pembiasan untuk dua orang yang bertolak belakang. Belum lagi beradaptasi pada lingkungan masing-masing, karena berasal dari dua latar belakang yang berbeda. Safana yakin semua tidak semudah yang dia kira, dan sebelum mulai menjalaninya, sudah tentu pasti ada persiapan untuk jaga-jaga. Safana