Keesokan harinya. Cuaca yang panas membuat lapangan ini terlihat mengerikan. Alaina melihat beberapa orang yang berdiri di depan pagar pembatas sambil menodongkan senjata mereka ke sebuah papan target yang letaknya cukup jauh dari pagar pembatas itu. Ia ingin sekali pergi dari tempat ini karena di sini bukanlah lokasi yang bagus untuk menghabiskan waktu. "Nah, Alaina..." Wanita itu menoleh ke kanan dan mendapati Stefan sudah kembali berdiri di sampingnya dengan sebuah pistol di tangannya. Pria itu tak memedulikan wajah Alaina yang berubah masam dan kusam karena kesal. Dia tetap memaksa Alaina untuk ikut pelatihan dan mengancam wanita itu jika ia berniat untuk memberontak. Alaina masih marah padanya dan akan selalu marah. Ia masih sangat-sangat ingat peristiwa semalam yang membuat dia