Bibir Alaina yang tadinya tengah tersenyum lantas terlonjak kaget setelah melihat mata Stefan yang sudah terbuka. Pria itu menempelkan wajahnya ke atas perut buncit Alaina lalu menciumnya beberapa kali. Alaina tidak dapat menolak karena ia memang bisa merasakan kalau kedua bayinya merindukan sentuhan sang Papa yang akhir-akhir ini jarang mereka dapatkan. Asal tahu saja, Stefan tidak pernah melewatkan kesempatan untuk dapat mencium atau berinteraksi dengan bayi mereka. Namun karena masalah yang sejak beberapa bulan lalu belum menunjukkan titik terang, Stefan jadi jarang melakukan kebiasaannya. Beberapa hari ini ia sangat sibuk bolak-balik ke kantor polisi ataupun menemui Immanuel untuk menyusun rencana baru. "Siapa di antara kalian yang paling merindukan Papa?" Gumam Stefan sambil terus