Menuju Malang

1218 Words

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua siang. Namun, belum ada kabar sedikit pun, dari Pras. Padahal, pria itu berjanji akan sampai di kosan Shilla pukul satu siang. Ponsel Shilla bergetar. Lekas, wanita itu menggeser tombol hijau di layarnya. "Halo?" sapa Shilla. "Saya ada di depan gedung kantor. Kalau kamu belum berangkat ke bandara. Kita bisa berangkat bersama." Shilla mengerutkan keningnya. Ia pikir, orang yang menghubungi dirinya adalah, Pras. Tapi ternyata, ia salah. "Tapi ...." Shilla merasa bimbang dengan tawaran Lio. Di satu sisi. Ia takut ketinggalan pesawat. Di sisi lain. Ia masih ingin menunggu Pras. "Kalau kamu ga mau bareng. Yaudah. Saya berangkat ke bandara sekarang aja, kalau gitu." "Tunggu, Pak. Bisa kasih saya waktu lima menit? Saya bakal hubungin Bapak lagi, b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD