Hari ini seorang perempuan datang menemui Herman, pagi-pagi, sekitar pukul enam mungkin, tepat saat sepupuku yang tampan itu sedang bertugas untuk menemaniku berjemur. Dia tidak banyak bicara saat bertemu denganku, hanya menyapa dengan menganggukkan sebentar kepalanya, lantas pergi setelah Herman sudah siap. Mereka ke sekolah bersama. Entah apakah ini sebatas perasaanku saja atau tidak, tetapi aku merasa perempuan itu sepertinya tidak menyukaiku. Aku tahu dari tatapan matanya, tatapan mata yang seperti sedang terancam. Entah, mengapa dia harus terancam dengan kehadiran seseorang sepertiku. Dia seharusnya tidak perlu begitu. Its just waste her time. Perempuan itu cukup cantik, maksudku dia tidak lebih cantik jika dibandingkan dengan Amanda—kakakku memang tidak ada lawan—tetapi

