BAB 51

1222 Words

Hari ini, Ila, perempuan yang menyukai Herman, datang lagi, menjemput Herman. Perempuan itu masih menunjukkan ekspresi ketidaksukaannya padaku. Kali ini, Herman tidak tinggal diam. Lelaki tampan itu mengajak perempuan itu untuk mendekat kepadaku, ingin dia berbicara secara langsung, seolah ingin meluruskan sesuatu tanpa harus menyakiti salah satu di antara aku dan Ila.Herman memang lelaki yang baik dan bijaksana.             “Re, kenalkan, ini Ila, dia teman sekelasku, juga teman terbaikku,” ujar Herman sembari menunjuk pada Ila di sampingnya. “Nah, Ila, ini Renata, orang yang aku sayang seperti adikku sendiri. Dia adalah sepupuku, anak dari kakak ibuku, Om Simons.”             Ila sedikit terkejut mendengar pernyataan Herman lalu menatapku dengan ekspresi heran, “Kamu sepupunya?”      

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD