Elang baru saja menenangkan dan menidurkan Mika. Karena Mika tak mau Elang meninggalkannya. Ia merasa takut tidur lagi setelah mendapat mimpi buruk itu lagi. Jadi Elang harus berada di samping Mika sampai ia terlelap tidur lagi. Jika ia tak membuat Mika tidur maka akan menggangu kesehatannya. Dan itu ga akan pernah Elang biarkan.
"Papa... Mama.... Apa yang harus Elang lakuin biar trauma Mika menghilang. Ini udah lebih dari 10 tahun kenapa trauma Mika belum hilang juga. Apa yang harus El lakuin Pa... Ma...." Kata Elang melihat foto kedua orang tuanya
Dibalik sifatnya yang tegas dan dingin, Elang memiliki sifat rapuh. Di usianya yang masuk muda kalau itu baru 21 tahun ia harus memegang tanggung jawab yang besar. Ia harus menjalankan bisnis sang papa dan juga harus menjaga adik kesayangannya yang saat itu mengalami trauma. Ya Mikayla kecil mengalami trauma yang sangat berat. Karena Mika kecil melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kedua orang tua mereka di bunuh di depan matanya. Serta para penjahat itu yang juga melakukan pelecahan seksual pada adiknya itu yang membuatnya sulit berdekatan dengan laki-laki. Dan itu membuat dirinya sering histeris dan merasakan ketakutan. Apalagi ketika ia mengalami mimpi-mimpi buruk itu lagi. Ia pasti akan merasakan ketakutan. Tapi untung saja setelah menjalani beberapa kali konseling dan terapi ketakutan yang Mika rasakan bisa berkurang. Walaupun terkadang Mika masih susah berdekatan dengan laki-laki tapi itu untuk laki-laki yang baru di temuinya dan tidak membuat nyaman pasti Mika akan langsung menolak.
Jadi bisa ditebak dimana sifat over protective Elang pada Mika. Karena ia akan melindungi adiknya bagaimanapun juga caranya. Dan ia tak akan membiarkan sesuatu hal yang buruk padanya.
"Kakak akan selalu ada buat kamu. Kakak ga akan biarin hal buruk terjadi pada kamu sayang. Kakak janji akan buat senyum itu kembali lagi di wajah kamu." Kata Elang sambil mengelus kepala Mika
Suara dering telepon mengembalikan Elang ke dunia nyata. Ia pun segera keluar kamar Mika dan mengangkat teleponnya. Karena Elang sedang menerima telepon yang sangat penting. Dan ia juga tak ingin menggangu waktu tidur adik kesayangannya.
Hari pun berganti dan Mika sudah kembali menjadi seperti biasa. Mika yang disibukan dengan segala tugas kuliah yang menggunung. Jadi inilah realita kehidupan Mika.
"Pak Udin tunggu bentar ya aku cuma mau ambil barang aku yang ketinggalan di kantor Kak El." Kata Mika pada supir pribadinya
" Baik Non." Jawab Pak Udin
Mika pun segera pergi menuju ke kantor Kakaknya. Sebenarnya kedatangan Mika ke kantor Kakaknya selain mengambil bukunya yang ketinggalan kemarin tapi ia juga mau minta izin untuk pergi ke pesta ulang tahun Erika salah satu teman SMA nya. Erika adalah salah satu teman baiknya selama di SMA dulu. Jadi Mika ga enak kalau ga datang. Mika sudah mempersiapkan mental untuk meminta izin kakaknya yang ia jamin pasti susah. Ya karena sikap over protective sang kakak.
Sementara itu di ruang kerja Elang tampak ia sedang sibuk berbincang dengan seorang laki-laki yang tak kalah keren dari Elang tentunya.
" Rell loe serius suka sama adik gue." kata Elang dengan wajah yang serius
"Loe tahu gue siapa kan? Gue cuma cowok b******k yang bisanya hanya matahin hati cewek tapi setelah gue ga sengaja ketemu adik loe gue ngerasa sesuatu yang beda tentang adik loe." kata Karrell tak kalah serius
Elang kembali melihat wajah sahabatnya itu. Tapi ketika ia melihat dengan seksama ia tak melihat sorot kebohongan dari matanya. Elang tahu bagaimana kehidupan percintaan Karrel yang selalu berhubungan dengan perempuan yang bisa dikatakan semourna. Dan secara tiba-tiba ia bilang ingin menikahi adiknya yang pasti adiknya jauh berbeda dengan perempuan-perempuan yang Karrel sering kencani. Dan itu membuat Elang sedikit was-was.
"Rell gue mau tanya kenapa loe bisa suka sama adik gue. Loe tahu kan adik gue "special" beda dari perempuan yang sering loe kencanin." Kata Elang penuh penekanan
"Jujur yang El gue ga tahu kenapa gue bisa suka sama adik loe. Padahal gue baru sekali ngelihat adik loe tapi gue cuma ngerasa yakin kalau she's the one." kata Karrell serius
Elang tersenyum mendengar perkataan sahabatnya ini. Elang tahu Karrell tak bohong dengan ucapannya. Karena Elang tak mengenal Karrell dalam waktu sebentar jadi ia bisa tahu kalau sahabat sekaligus partner kerjanya ini bohong ataupun tidak. Dan Elang yakin Karrell bisa menjaga adiknya.
"Jujur ya Rell, gue itu over protective sama Mika karena Mika memiliki trauma yang sangat berat dulu. Gue ga tahu adik gue bakalan nerima loe apa ga karena Mika memang ga bisa dekat dengan laki-laki yang belum dikenal. Dan jika ia merasa ga nyaman dengan laki-laki itu maka rasa traumanya itu akan datang lagi. Dan gue ga mau itu terjadi. Apa loe masih mau ngedeketin adik gue." Tanya Elang
Elang memang sengaja mengatakan ini langsung kepada Karrell. Ia tak mau Karrell ga tahu dengan trauma apa yang pernah Mika alami dulu. Dan jika Karrell ga sanggup ia bisa mundur dari sekarang.
"Kalau loe ngijinin gue mau kenal sama adik loe. Dan gue harap adik loe bisa nerima gue." Kata Karrell sungguh-sungguh
"Ok gue kasih izin loe tapi kalau sampai gue lihat nyakitin adik gue loe berurusan dengan gue. Dan satu lagi gue ga akan maksa adik gue buat nikah sama loe. Gue mau Mika nikah sama loe karena dia memang mau bukan karena paksaan." kata Elang tegas
"Gue janji akan buat adik loe bahagia dan ga bakalan nyakitin adik loe." kata Karrell dengan penuh kesungguhan
Untuk kedua kalinya Karrell melihat lagi gadisnya. Dan untuk kesekian kali ia selalu terpesona mungkin semakin terpesona melihatnya. Ia tampak sedang merajuk kepada Kakaknya. Ia sedang meminta sesuatu pada Kakaknya tapi kakaknya tidak memberi izin.
"Ayolah Kak ini kan ulang tahun Erika teman SMA aku masak aku ga boleh datang. Sekali ini aja lah kak izinin Mika." Kata Mika merayu sang kakak
"Kakak ga izinin karena ga ada yang nemenin kamu datang kesana. Kakak juga ga bisa nemenin kamu kesana. Karena kakak masih banyak kerjaan. Apa kamu lupa sekarang masih dalam masa hukuman kakak jadi ga ada pergi malam." kata Kak Elang final
" Ihhhh Kakak apaain sih. Aku tuh 22 tahun udah dewasa. Aku bisa nentuin apa yang baik buat aku apa yang ga baik buat aku. Aku cuma butuh kepercayaan kakak dan aku pasti akan jaga kepercayaan kakak." kata Mika emosi dan capek dengan sifat over protetive sang kakak. Mikayla udah ga tau lagi mau ngomong apa. Akhirnya ia mengeluarkan semua unek-uneknya pada Kakaknya. Sikap sang kakak yang masih menganggapnya seperti anak-anak membuatnya sangat sebal.
Suasana tiba-tiba hening. Elang dan Mika masih belum saling bicara. Dan tiba-tiba Karrell masuk setelah menguping pertengkaran hebat kedua kakak adik ini.
"El gue cabut dulu. Gue ada meeting soalnya." Kata Karrell
Sesekali Karrell melirik ke arah wajah Mika yang menampakkan ekspresi marah dan cemburut. Ekspresi itu semakin membuat Mika tambah cantik dimata Karrell.
"Rell loe ntar malam ada acara ga?" Tanya Elang
"Kayaknya ga ada deh. Kenapa emangnya?" Tanya Karrell balik
"Loe bisa temenin Mika ke acara ulang tahun temannya malam ini. Biasanya gue yang nganter dia. Tapi Malam ini gue ada meeting penting yang ga bisa di cancel. Jadi gue minta tolong buat antar Mika. Itu pun kalau loe ga ada acara." kata Elang
"Ok malam ini gue ga ada acara. Biar gue yang antar aja." Kata Karrell
"Ihh kakak apaan sih pakai minta dia nganterin aku. Aku kan bisa sendiri. Kalau ga nanti biar Pak Udin yang ngaterin. Lagian dia siapa?" Tanya Mika balik
"Dia sahabat sekaligus partner bisnis Kakak. Namanya Karrell White. Dan buat acara kamu nanti malam biar Karrell yang nemenin kamu. Kakak ga akan biarin kamu pergi malam-malam sendirian." Kata Elang
"Perkenalkan nama saya Karrell White." Kata Karrell memperkenalkan diri
"Aku Mika." Jawab Mika cuek
"Tapi kak masak aku harus ditemanin segala. Aku bisa jaga diri kok?" Kata Mika kembali memohon
"Pergi sama Karrell atau ga pergi sama sekali." Kata Elang
Sepetinya tak ada pilihan Mika. Kalau menolak ia tak akan dapat izin buat pergi. Jadi dengan berat hati ia menerima persyaratan sang kakak.
Mika sedang bersiap-siap untuk acara ulang tahun Erika. Kak Karrell akan menjemputnya pukul 7 malam dan sekarang sudah jam 6 ia masih punya waktu 1 jam untuk siap-siap. Mika memilih jump suit hitam dengan model sabrina yang kontras dengan kulit putihnya. Ia hanya memoles wajahnya dengan bedak dan lipstik saja. Rambut panjangnya ia ikat asal sehingga terkesan Messy gitu. Itu pun harus dibantuin bik Minah pembantu rumahnya karena tangannya yang masih di gips tidak memungkinkannya untuk menguncir rambutnya sendiri.
" Non Mika ada yang cariin." kata bik Minah
"Siapa bik?" Tanya Mika
Kalau ga salah denger tadi bilang namanya Karrell non." Jawab Bik Minah
" Oooo dia udah datang. On Time juga." Kata Mika sambil melirik jam
Mikayla pun segera turun untuk menemui Kak Karrell sahabat kakaknya itu. Ketika ia turun, ia terkesima dengan penampilan Kak Karrell yang begitu begitu tampan malam ini. Dengan memakai jas kasual yang begitu pas di badannya yang Mika yakin pasti six pac. Pokoknya malam ini Kak Karrell begitu tampil sempurna.
"Kita berangkat sekarang?" Tanya Karrell memecah lamunan Mika
"Iya Kak." Kata Mika sambil turun ke arah Karrell
Mereka pun segera menuju ke tempat acara dengan suasana yang canggung.