Mungkin memang gadis sekarang jauh berbeda dengan zaman Shafira masih gadis dulu. Hanya ingin menyentuh jarinya saja, Ferdy tidak berani. Karena mata indah itu akan melotot tajam saat tidak sengaja mereka bersentuhan. Kalau lagi kencan, akan duduk mengambil jarak. Pas pulang kerja di jemput Ferdy naik motor pun, Shafira duduk di ujung belakang. Hanya jemarinya yang memegangi jaket biar tidak jatuh kejengkang. Bahkan ketika malam pertama mereka pun, Shafira butuh waktu untuk sekedar membuka hijabnya. "Dibuka dong, hijabnya." "Iya. Bentar lagi." Dan Shafira tetap sibuk menyusun baju mereka di almari. Sedangkan malam kian larut. Padahal Ferdy buru-buru mengajak pulang dari rumah mamanya ke rumah sendiri untuk apa coba? "Mau Mas bantuin nglepas?" Shafira menoleh. "Sabar, sebentar la