Kembali ke Surabaya 1

707 Words

Shafira gelisah duduk di ruang tamu. Sendirian, karena anak-anak sudah tidur. Jarum jam menunjukkan pukul sembilan malam. Dan di luar gerimis mulai turun. Ia gelisah, Ferdy yang ditunggu belum juga datang. Kalau sepulang kerja terus perjalanan pulang, tentu jam segini sudah sampai rumah. Apalagi sekarang bisa lewat jalan tol. Apa mungkin Ferdy menerima tawaran makan malam perempuan itu? Tentu peristiwa beberapa tahun yang lalu masih menghantui, dan khawatir terulang lagi. Apakah Ferdy belum benar-benar berubah? Bunyi klakson di luar membuatnya menoleh. Terdengar suara mesin mobil yang baru dimatikan. Shafira sedikit lega. Kemudian segera bergegas untuk membuka pintu. Ferdy turun dari mobil setengah berlari, sambil menutup kepala dengan tangannya. "Assalamualaikum," ucapnya setelah sam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD