Menghadapi wanita keras kepala butuh kesabaran. Ya, Ferdy harus sabar. Karena semua keadaan sekarang bermula dari ulahnya. Jika ia tidak gila seperti kemarin, tentu Shafira tidak seperti sekarang. Ferdy sangat mengenal bagaimana istrinya. "Sudah malam, kita pulang," ajak Shafira sesaat setelah keduanya keluar dari toko baju anak-anak. Ferdy mengangguk. Walaupun sebenarnya berat jika pulang sekarang. "Sha, ada baju hamil bagus-bagus. Mau beli nggak?" tawar Ferdy. Shafira menggeleng, "nggak usah." "Kita beli stroller?" "Pulang dulu aja, Mas. Aku capek." "Oke." Ferdy akur, dengan menenteng paper bag ia berjalan sambil melindungi istrinya dari pengunjung yang berlalu lalang. Ketika sampai di depan Dunkin Donut Shafira berhenti. "Tunggu sebentar, Mas. Aku mau beli donat dulu." "Mas ya