Ferdy belum bisa terlena. Ia resah di atas pembaringan. Bayangan Shafira, bayangan dokter itu ... begitu mengganggu. Begini rasanya cemburu. Bukan karena sebelumnya ia tidak pernah cemburu. Tapi cemburunya dulu ia pastikan Shafira tidak akan berpaling. Karena bagi Shafira, dirinya adalah tempat yang paling aman dan nyaman untuk bernaung. Namun, sekarang keadaan sudah berbeda. Shafira dalam posisi menunggu. Menunggu anak mereka lahir dan berpisah darinya. Apalagi sekarang ada dokter itu. Yang memiliki masa lalu sama dengan istrinya. Seolah mereka senasib, yang merasakan remuknya jiwa sama. Karena ... pengkhianatan pasangan. Shafira pernah bercerita. Bahwa Ferdy-lah pria pertama yang menjadi kekasihnya. "Aku nggak pernah pacaran sebelum ini. Aku takut di kecewakan setelah tahu keadaanku