Malam itu .... Ferdy mengecup kening istrinya, sebelum ia rebah di sebelahnya. Shafira diam tidak merespon. Pandangannya fokus pada Dafie yang tertidur pulas di box depannya. "Sayang, maafin Mas, ya. Jika kehadiran mereka tadi siang membuat tidak nyaman." "Kehadiran siapa? Pak Rudy, Cici atau perempuan simpanan, Mas, itu?" Ferdy bergerak menggeser tubuhnya dan menyingkirkan guling yang sengaja di letakkan Shafira diantara mereka. Lengannya melingkar di pinggang Shafira yang sudah ramping seperti semula. Dagu diletakkan di ceruk leher istrinya. Bau wangi sampoo menguar memenuhi penciuman. "Percayalah sama, Mas. Mas, nggak ada hubungan apa-apa lagi sama dia." "Ya." "Sha. Mas, serius." "Iya." Ferdy semakin mengeratkan pelukan. "Tapi kenapa diam saja sejak tadi siang." "Aku harus