Dokter Rita mengangguk, kemudian ia berdiri. "Mbak keluar dulu, nanti Ferdy keburu datang. Mbak akan memanggil suster untuk melepaskan infus. Kamu pulang bersama Ferdy atau diantar sama sopir klinik." "Sama dia aja. Masih ada yang ingin aku bicarakan." Setelah beberapa menit dokter Rita keluar, Ferdy datang dengan wajah segar. Habis dari musholla untuk sholat dhuhur. Sejak diingatkan mamanya tempo hari, Ferdy lebih rajin sholat. Pria itu mendekat, menarik kursi dan duduk. "Sayang, hari ini kita bisa pulang." Shafira mengangguk. Saat itu tidak ada niat untuk memberitahu suaminya, apa yang akan dilakukan sehabis pulang dari klinik. Biarlah nanti sampai di rumah saja. Ia juga membiarkan telapak tangan itu menggenggam erat jemarinya. Walaupun dalam d**a merasa muak. * * * "Mas," suara