Waktu berjalan begitu pantas. Shafira menjalani kehidupan seperti pilihannya. Kehamilan mulai membesar, dan bayi di perut suka menggelitik membuat geli. "Dia bayi laki-laki," kata dokter Rita seminggu yang lalu, saat Shafira USG. "Nggak ada kendala 'kan, Mbak? "Nggak. Semua sehat dan kamu bisa lahiran normal." "Alhamdulillah." "Tahu nggak, Sha. Bunda berharap kamu ngelahirin bayi perempuan. Beliau bikin sweater warna pink buat bayi, calon anakmu. Bunda kan sebelumnya yakin, kalau anakmu cewek. Ternyata cowok." Shafira dan dokter Rita tertawa kecil. Shafira ingat waktu dokter Rita mengajaknya bertemu Bu Fatma sebulan setelah Shafira tinggal di klinik. Wanita yang menjaga Shafira sejak kecil itu, sangat prihatin pada nasib Shafira. Tapi apapun keputusan Shafira, Bu Fatma tetap mendu