Pukul lima pagi, suara alarm mengganggu tidur Diana. Tangannya bergerilya di nakas mencari ponselnya dan segera mematikannya. Matanya mengerjap perlahan. Kepalanya sedikit pusing karena tidurnya kurang nyenyak semalam. Sakit hati karena pengkhianatan Leo membuat Diana memforsir dirinya untuk membaca dan bekerja semalaman. Ck!! Kenapa harus teringat itu lagi? Batin Diana. Diana segera menyibak selimutnya, menyeret kakinya untuk memasuki kamar mandi. Diana berkumur dan membasuh mukanya. Setelah merasa segar, dia memilih baju sport di walk in closetnya. Diana perlu berolah raga untuk mengalihkan pikirannya dari Leo. Diana berolah raga seolah dia mempunyai dua ribu tenaga kuda. Plank, crunches, angkat beban, dan bersepeda, dia melakukannya tanpa henti. Seluruh amarah yang terpendam dilampi