Leo 44

1231 Words

Diana mengempaskan tubuhnya ke sandaran kursi. Pikirannya bercabang ke mana-mana. Leo-Bella, pekerjaan, deadline. Jauh di lubuk hati, Diana masih berharap ciuman itu adalah ciuman sepihak. Diana berdoa Leo tidak membalas ciuman itu. Tapi kenyataan bahwa Leo menjauhinya beberapa hari sebelumnya membuat ego Diana memercayai mereka berciuman. Sekali lagi Diana meringis kecut. Bella adalah gadis yang cantik. Bisa saja Leo memang menyukainya dari dulu. Sudahlah! Lebih baik dia kembali bekerja. Tepat pukul dua belas siang, Angel mengetuk pintu Diana. Dia mengantarkan pesanan makan siang bosnya. Leo melihat Angel membawakan makan siang Diana dari kaca ruangannya. Sudut hatinya tercubit. Selama ini, Leo lah yang selalu mengantarkan makan siang Diana. Bahkan selama ini, mereka selalu makan siang b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD