“Halo, Princess,” sapa Rosa saat mengangkat panggilan dari Diana.
“Halo, Ma.”
“Kamu di mana, Sayang? Kenapa ramai sekali?”
“Aku di daerah Krian, Ma. Salah satu gudangku terbakar,” terang Diana.
“Ya Tuhan! Lalu bagaimana? Ada korban?” Rosa terkejut mendengar kabar dari Diana.
“Beruntung tidak ada korban jiwa, Ma. Hanya beberapa kardus kemasan yang terbakar.” Diana mencoba membuat mamanya tidak panik.
“Hhh, syukurlah kalau begitu. Jangan terlalu dekat dengan api. Mama khawatir.”
“Iya, Ma. Mama tenang saja. Di sini sudah ada tiga mobil pemadam. Aku berdiri di dekatnya.”
“Kamu dengan siapa di sana? Leo dan Rita?”
“Dengan Rita juga sekretarisku, Ma.”
“Kenapa Leo tidak ikut?”
“Harus ada yang meng-handle kantor, Ma. Jadi aku memutuskan berangkat dengan sekretarisku saja.”
“Ya sudah.
