Dia baru saja ingin memejamkan mata saat mendengar pintu kamarnya diketuk. "Siapa?" tanya Dia waspada. "Saya Teh, Cana." "Masuk saja. Pintunya tidak dikunci," sahut Dia setelah terdiam sesaat. Ia merasa aneh karena Kencana mencarinya hingga ke kamar. Pintu kamar berayun. Menghadirkan Kencana yang berdiri di ambang pintu. "Teh, di luar ada Pak Jafar dan Bu Sekar. Mereka mau menjenguk Teteh katanya. Saya suruh mereka kemari atau Teteh yang akan menemui mereka di ruang tamu?" tanya Kencana sopan. Dia tidak menjawab. Sebagai gantinya ia menatap Kencana dalam-dalam. "Saya akan menemui mereka di luar saja." Dia bangkit dari ranjang. Ia tidak suka privasinya terganggu. Dia kemudian menghadap kaca. Merapikan penampilan dan menyanggul anggun rambutnya. Ia memiliki satu kebiaasan yang sama se