"Tidak apa-apa, Tante. Simpan saja perhiasannya dulu. Nanti kalau saya ke Jakarta, baru saya ambil. Tante ini ada-ada saja. Saya percaya kok sama Tante. Baik, Tante. Semoga Om Bowo segera pulih, ya." Dia menutup telepon dari Tante Titik. Hatinya ikut lega mendengar Om Bowo kini sudah membaik. "Masuk," seru Dia ketika mendengar pintu ruangannya diketuk. "Bu Sekar ingin bertemu dengan Ibu. Apakah Ibu bersedia menemuinya?" ujar Windy, staf front office, dengan nada hati-hati. Sejak insiden Kencana yang ia usir karena masuk tanpa izin, staf front office jadi semakin waspada menghadapi tamu yang datang tanpa pemberitahuan. "Antar beliau masuk, Windy." Dia menegakkan punggungnya. Intuisinya mengatakan kedatangan Bu Sekar pasti berhubungan dengan rencana pernikahannya. Tak lama kemudian, Windy