Chapter 20

1022 Words

Selamat membaca Hanya suara detik jarum jam yang terdengar di kamar itu. Mereka berdua masih sama-sama terdiam dengan pikiran masing-masing. Brandon masih sabar menunggu Sahara untuk berbicara, sedangkan Sahara terlalu takut untuk menjelaskannya kepada Brandon. Ia bingung harus menceritakannya dari mana. Sahara duduk di tepi ranjang membelakangi Brandon. Ia tidak sanggup menatap wajah Brandon yang terlihat mengharap mendengar penjelasannya. Setelah cukup lama terdiam Sahara menoleh ke arah Brandon. Wajah sangarnya saat tertidur terlihat berkharisma dan elegan. Ia naik ke atas ranjang dan mengelus lembut rahang keras Brandon. Sebenarnya Sahara tau jika Brandon belum tertidur. Tapi ia tetap diam dan tidak ingin membangunkannya. Lebih baik seperti ini, jadi ia tidak perlu menjelaskann

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD