Chapter 21

1019 Words

Selamat membaca "Aaaaaaaaaa!!!!" Teriak Sahara kencang untuk yang terakhir kalinya, dan terdengar suara tangisan bayi. Ia menyenderkan kepalanya lemas di atas ranjang. Napasnya terengah-engah. Ia tidak bisa mengungkapkan rasa sakit yang ia rasakan saat ini dengan kata-kata. Sungguh ini sangat menyakitkan. Bagaikan pisau tajam yang mengiris-iris organ intimnya secara brutal dan rasanya seperti dirobek secara paksa. Terasa panas seakan terbakar dan luar biasa perih. Seluruh tubuhnya remuk seakan tulang-tulangnya patah secara bersamaan. Tapi ia tidak merasa menyesal untuk rasa sakit yang ia rasakan karena ini akan menjadi pengalaman yang paling berharga seumur hidupnya. "Selamat bayi anda laki-laki," ucap dokter itu dengan wajah ceria dan segera membersihkan bayi Sahara. Sahara ters

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD