Setelah di perbolehkan pulang, Husein lah yang montang manting mengurusi administrasi sampai pengemasan barang-barang Rara. Tak satupun keluarga Rara yang sekedar menengok. Mereka tidak peduli dengan keadaan Rara. Setelah sampai rumah, pun. Rara juga tak disambut baik. Mama papanya juga tampak acuh. Kini Rara sedang duduk di sofa ruang tengah. Tiba-tiba Papanya mendekatinya. Rara enggan melihat. "Papa udah urus kuliah kamu. Kamu masuk fakultas kedokteran ternama. Belajar yang rajin, dan jangan malu-maluin papa. Minggu depan sudah mulai masuk." ucap Papa Rara. Rara diam tak menanggapi. Enggan mengeluarkan sepatah kata untuk papa yang tak tau diri. Lebih baik Rara tidak kuliah kalau kuliah harus ambil kedokteran. Melihat Darah saja, Rara sudah bergidik ngeri. Dan benar, seminggu kemudia