Sean menghampiri Kayna yang sedang bekerja di balik meja bar. Wanita dengan tatto mawar di lengan tangannya itu tengah sibuk meracik minuman ke dalam gelas dan menghidangkan pada pelanggan yang telah menunggu pesanannya. "Rose," panggil Sean, menginterupsi Kayna. "Iya, bos." Kayna langsung menyahut, mengalihkan pandangan pada Sean yang berdiri tak jauh dari depan meja bar. "Ikut saya," kata Sean kemudian. Kayna terlihat bingung, ingin bertanya untuk apa Sean memanggilnya. Namun, belum sempat mulutnya berucap, Sean sudah lebih dulu meninggalkannya. Lantas, mau tidak mau Kayna terpaksa harus menyusul bosnya itu. Jika tidak, maka pekerjaannya akan menjadi taruhannya. Mengingat bosnya akhir-akhir ini jadi temperamen, apalagi setelah mengetahui kalau dirinya menawarkan seorang wanita pada