Klaim Sepihak

2191 Words

Rania terkesiap ketika Rehan tanpa ba-bi-bu menarik pinggangnya, lalu dalam hitungan detik berhasil merenggut bibirnya. Lagi-lagi laki-laki itu berhasil mencuri ciuman darinya, dan anehnya ia selalu tak berdaya seperti orang bodoh. Untuk sepersekian detik Rania membeku bagaikan bongkahan es batu, hingga akhirnya ia tersadar kembali saat Rehan melepaskan ciuman maut itu. Spontan Rania mendorong d**a Rehan dari hadapannya. "Apa yang Pak Rehan lakukan?" Mata Rania melotot horor melihat bosnya seperti melihat hantu yang begitu seram. Ia tak habis pikir dengan tindakan Rehan barusan, bisa-bisanya laki-laki itu main nyosor seperti angsa saja. Rehan enggan menjawab, sibuk menyeka bibirnya lalu berkomentar, "Kenapa rasanya hari ini berbeda?" Rania mengernyit tak paham. "Apa maksud Pak Rehan?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD