73 – Mie Kuah

1749 Words

Aku memasukkan bekal makan siang ke dalam tas kecil, berikut dengan tumbler air. Setelah dirasa cukup, aku mengambil sweater yang terletak di atas meja makan, mengenakannya sebelum keluar. Di sisi lain, Mbok Latri tengah memasukkan bekal berisi buah ke dalam tas berbeda, lengkap dengan garpunya. “Mas sudah dikasih tau, Neng?” tanya beliau saat mendekat, menyerahkan padaku untuk digabungkan jadi satu di dalam paper bag. “Mbok ndak ada kerjaan setelah ini. Misal Neng minta temenin sampai depan kantor, Mbok ndak apa. Nanti baliknya sendiri diantar Pak Parman.” “Tidak usah, Mbok. Saya sendiri tidak apa. Mbok bisa santai atau istirahat. Terima kasih untuk menu makan siangnya.” Aku tersenyum tipis pada beliau, setelah itu memeluk untuk berpamitan. “Saya pergi dulu. Kemungkinannya pulang bareng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD