Setelah diberitahu permaisuri perihal kutukan yang dialami Pangeran Rexi, Xien merasa sedikit bersalah padanya. Karena sikapnya selama ini yang selalu memandang rendah pangeran Rexi. Dengan perasaan campur aduk, Xien akhirnya memutuskan untuk kembali ke tempat dimana ia beristirahat, yaitu kamar Pangeran Rexi. Hatinya begitu bimbang diliputi rasa bersalah. Tiba-tiba dari arah berlawanan Xien dicegat oleh salah satu selir Raja bernama Selir Wu Yen. Dia tersenyum dengan lembut ke arah Xien seakan senyuman itu mengandung beribu-ribu arti yang tak dapat diterka oleh Xien sendiri. "Putri Xien..." Selir Wu Yen memberi hormat kepada Xien dan dibalas dengan anggun oleh Xien. "Ada apa Selir?" Xien bertanya tentang maksud Selir Wu Yen mencegatnya. "Nanti malam akan ada pesta di keraj