Trauma

1202 Words

Shanum meringis, merasakan sakit di kepalanya. Aroma obat-obatan pun, menusuk indra penciumannya. Belum sanggup Shanum membuka mata sepenuhnya. Hanya gumaman yang keluar dari mulutnya. Dan, hal itu pun segera disadari oleh sang suami. "Kamu ga pa-pa, Sha?" tanya Ahsan cemas. Menunggu beberapa saat, akhirnya Shanum bisa juga membuka matanya. Netranya menatap sekeliling, dan merasa heran akan keberadaannya di ruang perawatan. "Kok, aku ada di sini, sih?" bukannya menjawab pertanyaan Ahsan, justru Shanum balik bertanya. "Hhh ...." Entah harus seperti apa Ahsan menjawab. Emosi rasanya, jika ia harus mengingat kejadian tadi. Bukan hanya emosi pada Miko. Tapi, juga pada diri sendiri. Ia, sudah lalai dalam menjaga Shanum. Hingga kejadian seperti itu bisa terjadi. Andai, Afnan terlambat sedi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD