Bab 125. Malam untuk Bening

1068 Words

Bening merasakan tubuhnya lemah dan lunglai ketika berada dalam dekapan Hikam, sepintas mengingat momen yang sama ketika tubuhnya digendong dan dia yang ketakutan, hingga pingsan. “Kamu nggak pingsan sekarang,” ujar Hikam ketika sudah berada di dalam apartemen. Lantai jadi basah akibat air yang menetes dari tubuh keduanya yang basah. Hikam memang sengaja tidak mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhnya dan tubuh Bening, karena dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk tetap mendekap tubuh Bening dan selagi gadis itu sedang terbuai dalam pelukannya. Bening menggantungkan kedua tangannya ke leher Hikam, memandang wajah Hikam penuh rasa kagum. Dia menggeleng dan berucap, “Karena aku nggak takut lagi.” Hikam tersenyum hangat, kembali melumat bibir mungil Bening sambil membawa tubuh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD