Bab 101. Malam Panas

1024 Words

Winda terdiam, menyadari bahwa sudah lama nama Dinar tidak disinggung dalam pembicaraannya dengan Keenan, dan sekarang Keenan menyinggungnya. "Rara ingin mengundang Dinar, tapi dia tetap ingin persetujuan darimu. Kalo kamu nggak berkenan, Dinar tidak akan dia undang." Winda tersenyum hangat mengingat Rara yang cukup lama bersahabat dengan Dinar. Lalu tertawa kecil mengingat pertengkarannya dengan Rara di rumah Keenan, saat itu dia memergoki Keenan sedang berduaan dengan Dinar di kamar. Kejadian lama itu kembali terbayang di benaknya, dan cukup sulit untuk dilupakan. Apalagi mengingat keduanya bekerja sama memfitnahnya. Kini Rara sudah meminta maaf dan berbalik baik kepadanya, tapi tentu saja Dinar belum. Akan tetapi Winda tidak berharap maaf darinya. Keenan masih memainkan ujung buah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD