Bab 102. Tamu dari Bandung

1116 Words

Winda bergegas pergi menuju kamar mandi, hendak membersihkan diri, dia sempat pula tersenyum menggeleng mengingat ganasnya Keenan barusan ketika menggaulinya, berpikir bahwa Keenan belum bisa mengubah kebiasaannya, tapi dia pun menyukainya. Belum puas rasanya jika mengalami puncak nikmat tidak dibarengi rasa sakit. Sejenak Winda merasa aneh dengan dirinya, tapi dia pun juga tidak tahu kenapa. Winda mengamati boko*g yang digigit kuat oleh gigi Keenan lewat kaca cermin, dan tersenyum kecil melihat bekas gigitan di sana, ada pula jejak merah dengan sedikit luka ringan. Sudah lama dia tidak mendapatkan luka-luka itu, dan sekarang dia memilikinya lagi, hatinya pun merasa senang. Mendengar rengek si kecil, membuat Winda cepat-cepat membersihkan tubuhnya seadanya, dan ke luar dari kamar mandi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD