103. Undangan Rara

1107 Words

Bening menggeleng. “Hm, pernah pacaran?” “Nggak.” “Pernah naksir seseorang?” “Kamu udah kayak wartawan saja, Din.” “Aku serius tanya, Bening.” “Ya, pernah. Aku dulu pernah naksir kakak kelas, tapi dia sudah punya pacar.” “Oh. Jadi sekarang kamu sama denganku, sama-sama jomblo.” “Bedanya kamu hampir menikah dan batal, dan aku nggak pernah mengalami itu.” Dinar tertawa kecil. “Aku sudah melupakannya, Ning. Eh, gimana dengan kakakku? Kamu suka nggak sama dia?” Bening tertawa menggeleng, dan Dinar terpesona melihatnya, ada sepasang lesung pipi di sisi bibirnya, membuat Bening semakin cantik dan tidak membosankan. “Ya, Mas Beno baik dan ganteng. Hm, aku menyukainya,” jawab Bening lugas. “Ah, kamu tegas juga ternyata. Aku akan melaporkan ini kepada Mas Beno.” Bening menggeleng lagi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD