Bening menghela napas panjang. Dia iba membayangkan tubuh kurus Ratri yang duduk di atas kursi roda. "Ya, begitulah. Fisiknya kurang begitu fit." "Masih lumpuh?" "Iya." Bening menatap wajah Winda yang terlihat khawatir. "Aku tahu Tante Ratri sudah berbuat yang tidak baik kepada keluarga Kak Winda." Winda mendelik. "Dari mana kamu tahu?" "Bik Ndari." Entah kenapa, tiba-tiba Bening tertawa kecil, sehingga Winda pun bertanya ada apa. "Nggak apa-apa, Kak Winda. Aku hanya teringat cerita Bik Ndari yang katanya dulu Tante Ratri itu pernah menyukai almarhum papaku, padahal dia sudah menikah. Dia memang sudah berulah dari dulu. Tapi sekarang dia sudah jera dan kapok, soalnya kata Bik Ndari hampir setiap malam menangisi kesalahannya. Kadang suka teriak manggil manggil Pak Surya." Winda bergi