Bilang sedari awal

2224 Words

Terkejut tentu saja, Felora tidak sangka jika Sagara dan Fayra akan datang dalam situasi harus melihat posisinya dengan Samudra yang pasti akan menimbulkan persepsi tidak baik. Dia tadi masih bersama dokter Samudra. Mengobrol di sana, sampai lupa waktu dan tiba-tiba sesuatu yang asing terasa tak nyaman di matanya. Fayra menyerahkan obat tetes mata yang ada di tasnya, “gunakan itu.” Kesal, tapi Fayra tidak tega juga pada sepupunya. “Iya,” dia segera meraihnya. Felora duduk lalu meneteskannya ke mata. Ia pejamkan sesaat agar merata, masuk ke matanya dan rasa dingin membuat gatalnya hilang. “Terima kasih,” ungkapnya, mengembalikan obat tetes milik Fayra. Ia menatap Felora lekat sambil menerimanya, Felora memerhatikan Fayra yang selanjutnya diam. Duduk bersedekap. “Fayra, jangan b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD