“Mau menunggu sampai pemulihan enam bulan selesai, aku simpan baik-baik. Nanti pasti aku pakai lagi, cincinnya pilihanku sendiri, pasti aku enggak mungkin ceroboh menghilangkannya.” Sagara mengangguk, ia harus melepaskan tangan Felora saat kedua tangannya dibutuhkan bekerja sama mengendarai mobil sang adik. Sisa jalan, Sagara merasa jauh lebih tenang sebab sudah bertemu dan bicara dengan Felora. Ia banyak cerita mengenai keadaan Kaivan juga keinginan bertemu Sky. “Coba lagi, bicara dengan ka Sky hanya berdua. Siapa tahu ia akan berubah pikiran. Ka Sky sayang Grandad, sama sepertimu dan Fayra juga lainnya. Pasti hatinya gelisah begitu dapat informasi. Atau ia punya alasan lain tidak bisa memberi jawaban untuk kepastian pulang karena diam-diam di sana bekerja? Bisa saja, kan? Jadi teri