27 : Crazy Because of You

2013 Words

“Selamat malam, Pak, Bu.” Aura langsung mendongak mendengar suara itu. Kelopak matanya sedikit melebar, dengan telunjuk yang mengambang di udara. “Lho, kok, kamu—” Dia tidak tahu harus melanjutkan dengan kalimat apa, pasalnya terlalu kaget dan tidak menyangka akan bertemu lagi dengan seseorang yang dikenalnya. Tidak menduga juga kalau kandidat terkuat yang dimaksud Dennis tadi adalah dia. “Kenapa ... bisa?” “Tahan dulu pertanyaannya, nanti Dad jawab,” ujar Dennis saat berdiri. Dia menyambut uluran tangan, tersenyum tipis tapi tidak seformal biasanya. Tidak lupa Dennis menepuk pundak pria di depannya, untuk mempertegas kalau hubungan di antara keduanya cukup dekat, bisa dibilang seperti om dan keponakan. “Macetnya parah, Ri?” “Parah, Pak. Mungkin karena malam minggu. Maaf sudah membuat B

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD