“Kenapa mendadak meminta bertemu?” tanya Leoni saat tiba di cafe bar. Dia meletakkan tas di atas meja kemudian menempati kursi kosong di samping Diaz. Karena belum terlalu malam, pengunjung masih tidak banyak. Bartender pun terlihat santai, tidak sibuk meracik minuman. Hanya mengelap meja sekaligus menata peralatan yang nantinya akan digunakan. “Minum-minum di hari kerja? Yang benar saja, Az! Tidak seperti biasanya, kau terlihat buruk sekarang. Apa yang terjadi?” “Minum?” Diaz menawarkan miliknya, membuat Leoni memutar bola mata karena diabaikan. Padahal dia sudah bicara panjang lebar. “Buatkan yang spesial untuk perempuan ini. Jangan pakai alkohol, besok dia harus terlihat segar dan cantik di depan kamera.” Kali ini Diaz bicara pada bartender, sang bartender menanggapi dengan senyuman. S