Aura sangat menikmati me time-nya. Setelah dari kampus, dia memilih naik ojek online menuju salah satu pusat perbelanjaan. Tidak ada yang dibeli, hanya sebatas cuci mata melihat deretan toko yang menjual berbagai jenis barang dan makanan. Walau kakinya mulai terasa pegal tapi Aura tidak menyesal, justru dia senang karena pada akhirnya merasakan hal yang hampir semua orang lakukan. Bepergian sendiri tanpa dibuntuti, apa lagi dilarang-larang. Ternyata kehidupan yang selama ini dia jalani sangat membosankan. Masih diasuh di usia yang sudah tidak remaja lagi, kalau pergi ke suatu tempat harus selalu ditemani, tidak bebas jalan-jalan sesuka hati, lebih sering di rumah karena Diaz melarangnya keluyuran. Persis seperti tawanan, tapi selnya dalam bentuk istana yang menawarkan kenyamanan, memenuhi